Senin, 22 Maret 2010

Saling Menasihati

Sikap dan tindakan macam apa yang sepatutnya menjadi ciri orang-orang yang bersahabat, atau bersekutu sebagai sesama orang beriman? Tepatkah bila karena ingin menghindari pergesekan perasaan , lalu masing- masing mengelak untuk menegur atau menasihati jika seseorang kedapatan keliru? Dalam pergaulan bahkan diantara sahabat dekat jika kita jumpai sikap demikian. Kita sungkan menegur atau menasihati orang- orang yang dengannya kita bersahabat cukup dekat. Kita khawatir perasaan yang ditegur akan tersinggung atau persahabatan akan renggang. Benarkah demikian? Kita tahu bahwa itu tidak benar. Sebab seharusnya, semakin kita dekat dengan seseorang semakin akrab, semakin terdorong memperhatikan dan memberikan yang terbaik bagi dia. Maka tidak sedia menegur bukan sikap yang tepat di antara orang yang berhubungan erat! Justru itu menunjukkan pertalian semu!
Menegur atau menasihati tidak hanya ditempatkan sebagai integral dari persekutuan yang saling membangun, agar karakter dan ajaran Yesus dipraktikan. Memang orang yang berhak menegur atau menasihati, wajar harus orang yang lebih dewasa iman. Dalam peringko[ ini, paulus menegur dan menasihatu jemaat hasil pelayanannya. Juga orang yang berhak menegur harus seperti Paulus yaitu yang menjalani imannya hingga menjadi teladan. Namun jangan berfikir bahwa kita harus sempurna dulu baru dapat memberi nasihat. Prinsip yang utama di sini adlah setiap orang kristen harus berusaha mewujudkan karya anugerah Allah dalam hidupnya dengan menuruti teladan Kristus. Dengan kata lain, yang berhak menasihati dan yang dinasihati, tidak bicara tentang tingkatan rohani. Ini adalah prinsip persekutuan Kristen. Sebagaimana sesama murid kristus, sebagai orang yang sedang berproses untuk tumbuh dalam Tuhan, kita perlu saling menegur, menasihati, mendukung, mendoakan.

(Sumber: Warta Jemaat GKOI Maranatha)

Jumat, 19 Maret 2010

Banyak orang yang memmpunyai keingingan untuk mengetahui bagaimana cara memotivasi orang lain (rekan kerja ataupun bawahan). Namun, banyak pula orang yang lupa bahwa kunci sukses untuk memotivasi orang lain adalah terlebih dahulu memotivasi diri sendiri. Demikian juga dengan anda. Adalah hal yang mustahil jika anda mengatakan ingin memotivasi orang lain sementara anda sendiri ternyata tidak mempunyai semangat hidup.
Tidak dapat dipungkiri, anda pasti pernah mengalami penurunan semangat dalam melakukan tindakan. Atau, dengan kata lain anda pernah mengalami penurunan motivasi. Hal itu juga dialami oleh orang sekitar anda. Hal yang membedakan hanyalah faktor penyebab dan efeknya.
Penurunan motivasi tersebut tentu saja akan berpengaruh terhadap kinerja anda. Dengan kata lain, penurunan motivasi dapat saja menyebabkan produktivitas kerja anda mengalami penurunan juga. Oleh sebab itu, tidak ada jalan lain kecuali anda harus mampu menumbuhkan kembali motivasi tersebut. Anda harus mampu memotivasi tersebut. Anda harus mampu memotivasi diri anda sendiri.
Sehingga disini akan dijelaskan bagaimana kita memotivasi diri sendiri, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Tetapkan Tujuan
Tetapkanlah tujuan dengan jelas sebagai hasil dari tindakan. Semakin jelas anda menetapkan tujuan dari tindakan anda, semakin anda akan mempunyai energi untuk menggerakan diri menuju tujuan tersebut. Persoalannya sekarang adalah sering kali kita melakukan tindakan secara reaktif. Artinya, kita bertindak dulu baru kemudian menetapkan tujuan.
Hal ini yang sering kali membuat kita seolah- olah kehilangan arah. Kita merasa berjalan tanpa pemandu atau kompas yang jelas tidak menutup kemungkinan ketika anda mengalami rintangan, langkah yang anda ambil adalah mundur dan menyerah kalah.
Lain halnya ketika anda sudah menetapkan tujuan yang jelas sebelum bertindak, anda akan mempunyai titik pusat yang hendak dituju. Dalam diri anda sudah mempunyai bayangan bahwa tindakan anda akan mencapai finish atau garis akhir yang jelas, meskipun anda tahu banyak rintangan yang kan anda hadapi.
Dengan menetapkan tujuan yang jelas, seakan- akan anda siap menembakkan busur panah menuju pusat lingkaran yang telah anda ketahui sebelumnya. Hal inilahnya yang akan membuat anda mempunyai motivasi yang tinggi. Sebelum bertindak anda sudah yakin bahwa tindakan anda akan menghasilkan sesuatu yang tidak sia- sia.
2. Tentukan indikator keberhasilan
Menentukan indikator keberhasilan berarti anda harus mampu membaut ukuran- ukuran mengenai keberhasilan tindakan anda. Anda harus mampu menentukan variabel- variable apa saja yang akan anda masukkan dalam kriteria pengukuran. Dengan demikian, anda pun dengan mudah akan menentukan hal- hal yang dapat membuat anda berhasil.
Dengan menentukan indikator keberhasilan, tindakan anda akan selalu dilandasi oleh motivasi untuk mewujudkannya. Hasilnya, dalam diri anda akan tumbuh rasa optimis.
Dengan menentukan indikator keberhasilan, pola piker anda pun akan anda arahkan pada hal- hal yang positif. Dalam diri anda seolah- olah muncul suatu energi yang mendorong anda untuk berani bertindak tanpa ragu- ragu.
Anda akan mempunyai keberanian untuk membuat langkah pertama. Keberanian untuk melangkah inilah yang akan memotivasi anda untuk membuat langkah- langkah selanjutnya.
3. Mintalah umpan balik
Meminta umpan balik pada pihak lain adalah salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi dalam diri. Mengapa demikian, karena dengan menerima umpan balik berarti anda mempunyai kesempatan untuk melakukan perbaikan- perbaikan atas tindakan yang akan anda lakukan. Jadi, yang penting adalah menrima umpan balik dengan pikiran yang positif.
Supaya umpan balik yang diberikan oleh orang lain tersebut memotivasi anda maka anda harus berani membuka diri. Bahkan, jika perlu anda berinisistif untuk meminta umpan balik tersebut. Jangan menganggap umpan balik sebagai ancaman atau musuh anda. Apabila dalam diri anda tertanam pikiran seperti itu, umpan balik akan membuat anda bagaikan tertusuk pisau tajam.
Mintalah kepada si pemberi umpan balik untuk memberikan solusi atas umpan balik yang diberikan, sehingga anda oun tahu hal- hal mana yang harus anda perbaiki atau sudah anda capai. Semakin anda berani menerima umpan balik, dan sebanyak mungkin, dalam diri anda bagaikan sebuah bangunan yang mempunyai fondasi yang kuat. Artinya, umpan balik akan membauat anda semakin kuat dan kokoh dalam berjuang mewujudkan keinginan- keinginan anda.
4. Buatlah evaluasi
Setiap orang pasti mengharapkan bahwa apa yang telah dikerjakan akan diberi penilaian. Seperti seorang murid akan merasa puas ketika hasil belajarnya diberi penilaian oleh gurunya lewat ujian yang diberikan.
Demikian juga dengan anda! Anda akan merasa puas apabila apa yang telah anda kerjakan akan mendapatkan evaluasi. Dengan mendapatkan evaluasi berarti anda mempunyai parameter yang jelas terhadap tindakan anda. Evaluasi akan membuat anda dihargai sebagai seorang pribadi yang telah berjuang. Lalu, siapa yang harus mengevaluasi hasil kerja anda?
Mintalah kepada orang yang berwenang (atasan) untuk menilai apakah hasil kerja anda sudah memenuhi harapannya. Mintalah kepadanya untuk mengevaluasi secara jujur dan objektif. Semakin jujur dan objektif evaluasi yang diberikan, dalam diri anda akan muncul suatu keyakinan bahwa penilaian tersebut memang benar adanya.
Jika evaluasi tersebut membuat anda puas, janganlah berhenti untuk berbuat. Ciptakan tindakan yang lebih menantang lagi, mungkin yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Sebaliknya, jika evaluasi itu membuat anda tidak puas, terimalah sebagai realitas. Mungkin anda harus mundur sejenak, siapa tahu apa yang anda lakukan memang jauh dari kekuatan anda!

(Sumber: Murdoko, H. W.2004. Explore your personality plus : Prinsip dasar memahami diri sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan tanpa menyalahkan orang lain. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo)

Selasa, 16 Maret 2010

a. Istilah e-Learning

Istilah e-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah "maya". Definisi e-Learning sendiri sebenarnya sangatlah luas, bahkan sebuah portal/ web besar yang menyediakan informasi tentang suatu topik dapat tercakup dalam lingkup e-Learning ini. Namun, istilah e-Learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. e- learning merupakan istilah untuk pendidikan yang disampaikan dengan banyak pengertian. Di masa lalu, hal ini termasuk digunakan komputer mainframe, floppy diskette, CD-ROM multimedia, dan videodisk interaktif. Saat ini, teknologi Web (internet dan Intranet) telah menjadi media penyampaian yang paling digemari. Di masa depan, e-learning akan disampaikan menggunakan PDA's (misalnya Palm Pilot dan Pocket PC) bahkan lewat piranti wireless seperti telepon selular. Ini merupakan hal baru, bentuk pendidikan bergerak (mobile education) yang disebut dengan m-learning.
Harus diakui bahwa tujuan e-Learning menitiberatkan pada efisiensi proses belajar mengajar. Cara pengajaran maupun materi ajar tetap mengacu pada kurikulum nasional. Konsep knowledge management, belajar mandiri yang berbasis pada kreativitas siswa, akan mendorong siswa melakukan analisa hingga sintesa pengetahuan, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri menjadi fokus yang lebih mengarah ke masa depan. Siswa tidak lagi dibombardir dengan doktrin ilmu pengetahuan tetapi juga lebih dirangsang untuk mengeksplorasi pengetahuan dan menjadi bagian integral proses pemurnian pengetahuan itu sendiri.
Dalam teknologi e-Learning, semua proses belajar mengajar yang didapatkan di dalam sebuah kelas dilakukan secara “live” namun “virtual”, artinya pada saat yang sama seorang guru mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat, sedangkan para siswa mengikuti pelajaran tersebut dari komputer lain di tempat yang berbeda. Dalam hal ini secara langsung guru dan siswa tidak saling bertatap muka, namun secara tidak langsung mereka saling berinteraksi pada waktu yang sama. Rasanya pantas jika kita mengatakan bahwa bersekolah menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Dengan beberapa kali klik, semua proses mengajar dapat diselesaikan dengan cepat, disamping secara psikologis, siswa menjadi lebih jauh dari tekanan, baik dari pihak institusi pendidikan maupun staf pengajar.
Konsep dasarnya, sistem pendidikan e-Learning merupakan program “multi channel” yang menggunakan berbagai media elektronik dan digital dalam menjalankan fungsi pendidikan berupa Portal e-Learning (web based e-Learning) dan CD multimedia interaktif sebagai bahan ajar offline, serta teknologi Teleconference atau tatap muka jarak jauh menggunakan media komputer yang dilengkapi dengan web camera dan microphone. Dengan demikian, memungkinkan staf pengajar dan siswa dapat saling berinteraksi, bertatap muka dan berbicara dari jarak jauh.

b. Berbagai Model e-Learning
Ada banyak nama untuk e-Learning itu sendiri (seperti online learning, sweb-based training serta techonology- based learning), terdapat banyak nama pula untuk tipe- tipe dari e-Learning. Pemilihan produk e-Learning seringkali pembagiannya bergantung pada beberapa pengambilan contoh (sampling) dari beberapa karakteristik yang dimilikinya.
Banyak model pokok dari pelatihan atau model-model instruksional menjadi tulang punggung atau kekuatan dari pelatihan dan pengajaran yang valid dan bernilai. Ketika ini dapat digunakan sebagai panduan maka apa oun tipe teknologi yang digunakan tidak akan menjadi masalah. Kekuatan-kekuatan tertentu dan berbagai kelemahan dari sebuah model training dapat dipertimbangkan dengan tujuan untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diberikan kepada pelajar.
Jenis- jenis model e-Learning tersebut sebagai berikut:
1.Tutorial
tutorial merupakan salah satu dari banyak mode pendidikan yang kuno dan lazim digunakan. Sebuah tutorial yang baik akan menyajikan informasi dan panduan, memastikan pelajar memiliki sebuah kesempatan untuk mengerti instruksi yang ada didalamnya, dan selanjutnya memberikan informasi yang baru. Banyak tutorial pada dasarnya terdiri atas sebuah presentasi linier dari konten seperti membuka halaman- halaman buku. Kunci untuk tutorial yang berguna dalam e-Learning adlah terjadinya interaksi yang bolak-balik, konten yang jelas, menyediakan sarana untuk latihan dan dapat dipercaya.
2.Simulasi
simulasi digunakan untuk membuat situasi tempat kerja yang sesungguhnya. Keadaan yang mendekati nyata merupakan kunci sukses bagi simulasi, tetapi tidak setiap elemen dari sebuah simulasi dapat menjadi realistik. Pada saat ini banyak dikembangkan program menggunakan virtual reality yang memungkinkan pelajar memakai kacamata (goggles) dan sarung tangan bersensor agar benar- benar merasa berada dalam lingkungan digital buatan.
3.Electronic Performance Support Systems
electronic performance support systems (EPSSs) dibuat untuk memberikan sebuah tool kepada individu yang dapat membantu melakukan sebuah tugas ketika merasa membutuhkannya. Performance support system membantu pelajar untuk menentukankapan mereka membutuhkan bantuan kemudian meminta panduan yang diperlukan. Tantangan dari membuat performance support system yang yang berguna tidak lepas dari penentuan tool- tool apa yang dibutuhkan oleh sebuah populasi. Dalam konteks e-learning, tantangan lebih lanjut adalah membuat system apa yang akan membantu seorang individu untuk mengenal dan mampu menggunakan tool tersebut.
4.Game instruksional
mendefinisikan karakteristik dari game instruksional adlah serangan tujuan untuk memberikan motivasi sebagai tambahan dalam proses belajar. Untuk mencapai kesuksesan yang maksimal, elemen motivasi dari game harus berjalan paralel sesuai dengan semua motivasi untuk pendidikan. Game harus memiliki nilai instruksional yang dibatasi dengan objektivitas pada semua rangkaian peljaran.
5.Tes, Pemeliharaan dokumen, dan panduan
penilaian secara otomatis merupakan segi lain yang biasa digunakan dengan e-Learning . Dalam perusahaan-perusahaan yang pertama kali mengadopsi inisitif e-Learning, proses tes dan sistem pemeliharaan dokumen seringkali disetujui lebih dahulu daripada program yang mengintegrasikan mode pengajaran ganda. Hal ini bertujuan untuk mendorong implementasi dan keuntungan nyata secara cepat.
6. Mengkombinasikan berbagai mode
manfaat maksimal bagi pelajar secara tipikal dapat dicapai dengan mengkombinasikan beberapa mode pengajaran dalam satu proyek. Kebaikan dari tiap-tiap mode bervariasi dengan tujuan pendidikan. Model yang solid dan sering digunakan adlah model tutorial untuk mengajarkan konsep dan pengetahuan dasar, kemudian menggunakan simulasi untuk memperkuatnya serta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat. Selanjutnya, tes atau keterangan dari pemahaman, dan yang terakhir menyediakan sebuah performance support tool untuk membantu ingatan pelajar.
(Sumber: Gora S.W.2005.Membuat CD multimedia interaktif untuk bahan ajar E-Learning: belajar sendiri.PT.Elex Media Komputindo: Jakarta)

Di Universitas Gunadarma sekarang ini sudah menggunakan sistem pembelajaran e-Learning untuk hampir semua fakultas, tetapi untuk angkatan saya di fakultas Psikologi belum ada. Jadi disini saya mendapatkan pernyataan dari teman- teman saya yang lain fakultas dan sudah mendapatkan kelas e-Learning. Bahwa sistem pembelajaran e-Learning kurang begitu bermanfaat dan efisien bagi mahasiswa. Dikarenakan sistem pembelajaran ini hanya melalui internet sebagai medianya, jadi kita sebagai mahasiswa tidak bertatap muka langsung dengan dosen pengampunya, apalagi bila mata kuliahnya dirasakan sulit. Sehingga mahasiswa sulit berinteraksi dengan dosen mengenai materi kuliah. Apalagi sistem pada komputernya mengalami keeroran yang mempengaruhi nilai akhir mahasiswa itu sendiri. Sehingga hal ini dapat merugikan nilai mahasiswanya itu sendiri. Bahkan bila mata kuliah itu masih ada hubungannya dengan angka, yang akan membuat mahasiswa seperti fakultas akuntansi menjadi sangat sulit.
(Sumber: Irhaf & K nena mahasiswa fakultas akuntansi, Ayu mahasiswa fakultas sistem informasi, Puji mahasiswa fakultas sastra inggris, Isra mahasiswa fakultas Teknik informatika Gunadarma)

Senin, 15 Maret 2010

Facebook adalah salah satu situs komunitas nomor satu saat ini. Tapi sayang sekali di indonesia penggunaannya sepertinya masih terbatas pada kalangan tertentu saja. Hal ini mungkin disebabkan popularitas serta kemampuan seseorang dalam memahami teknologi. Facebook pada saat ini mendapatkan perhatian luas dari setiap kalangan, dimana facebook adalah media untuk bisa mendapatkan informasi serta sebagai alat berinteraksi dengan orang lain. Dengan Facebook kita bisa bertukar pikiran dengan sangat mudah. Pertukaran informasi difasilitasi dengan sangat bagus. Sebagai contohnya ketika kita butuh sesuatu atau ingin tahu tentang sesuatu tinggal kita tuliskan dalam status maka akan banyak respon dari teman kita. Bahkan sebaliknya apabila kita butuh informasi dari teman- teman kita misalkan masalah kuliah kita bisa langsung mendapatkan dari status mereka atau pesan yang mereka sampaikan kepada kita lewat message. Memang facebook mempunyai keuntungan bagi kita mahasiswa yang sehari- hari harus disibukkan membuat tugas dan mengharuskan kita berjam- jam di depan komputer. Sehingga untuk melepaskan lelah dan kebosanan membuat tugas tersebut facebooklah yang dapat menghilangkan rasa jenuh terhadap tugas- tugas. Melalui facebook kita dapat membuat status apa yang kita lakukan hari ini ataupun mengobrol dengan teman- teman dengan chating. Ada kelebihan pada facebook ada juga kekurangan dari facebook dimana kita bisa terlupakan segala hal seperti waktu, berinteraksi dengan orang lain yang nyata. Tetapi disini saya berusaha tetap menyeimbangkan antara interaksi dengan dunia nyata dan maya.

;;